Dalambeberapa tahun terakhir, produktivitas jagung nasional menunjukkan tren peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2019, produktivitas jagung nasional telah mencapai 5,4 ton per hektar. Partisipasi penggunaan benih jagung hibrida oleh petani Indonesia yang telah mencapai 75,13 persen merupakan kunci dari peningkatan tersebut. Tren
akandigunakan dalam proses produksi perusahaan itu sendiri. Ditinjau dari segi arus proses produksinya, proses produksi perusahaan dapat dipisahkan menjadi 2 (Ahyari, 1986:67). a. Proses produksi terus menerus Proses produksi terus menerus pada umunya disebut proses produksi continuous. Pada proses produksi ini terdapat pola atau urutan proses
akhirnyaakan mempengaruhi pada peningkatan laba perusahaan. Sebaliknya bagi perusahaan serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja mereka (Sidhu, Kumar dan Bajaj, 2013; Indrawati dan Ridwansyah, 2015; Randhawa dan Ahuja, Oleh karena itu dalam proses produksi perlu dilakukan
Fast Money.
dalam proses produksi massal produktivitas mengacu pada peningkatan